FAMOUS

Pantai Pink merupakan salah satu destinasi wisata alam paling unik di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Terletak di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, pantai ini terkenal karena warna pasirnya yang berwarna kemerahan muda, sebuah fenomena langka yang hanya terdapat di beberapa tempat di dunia. Warna pink yang memukau ini menjadikan pantai tersebut sebagai daya tarik unggulan dalam sektor pariwisata bahari Lombok, serta simbol keindahan pesisir yang alami dan berkelanjutan.

Secara geologis, warna pink pada pasir pantai ini berasal dari pecahan mikroorganisme laut bernama Foraminifera, yang memiliki cangkang berwarna merah muda. Ketika cangkang tersebut bercampur dengan pasir putih dan diterpa sinar matahari, hasilnya menciptakan gradasi warna merah muda yang lembut dan unik. Fenomena alam ini menjadikan Pantai Pink sebagai objek penelitian geologi dan biologi laut yang menarik, sekaligus membedakannya dari pantai-pantai lain di Indonesia seperti Tanjung Aan atau Kuta Mandalika.

Keindahan Pantai Pink tidak hanya terletak pada warna pasirnya, tetapi juga pada keaslian dan kealamian lingkungannya. Kawasan ini dikelilingi oleh perbukitan hijau yang kontras dengan warna laut biru jernih. Di sepanjang garis pantai, pengunjung dapat menikmati pemandangan laut yang tenang dan keanekaragaman hayati bawah laut yang luar biasa. Kegiatan seperti snorkeling, diving, dan swimming menjadi aktivitas favorit wisatawan karena kejernihan air serta keberadaan terumbu karang yang masih terjaga. Beberapa jenis ikan tropis dan biota laut khas perairan tropis dapat dengan mudah ditemukan di perairan ini, menunjukkan ekosistem laut yang relatif sehat.

Gambar: Pantai Pink

Sumber: Pojoksatu.id

Dari sisi pariwisata, Pantai Pink memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari berkelanjutan (sustainable marine tourism). Akses menuju lokasi memang masih cukup menantang, sekitar dua jam perjalanan dari Kota Mataram, dengan sebagian jalan belum sepenuhnya beraspal. Namun, hal ini justru menjaga keaslian lingkungan dan membatasi jumlah wisatawan yang datang secara masif, sehingga tekanan ekologis terhadap kawasan masih dapat dikendalikan. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat mulai melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan fasilitas dasar wisata seperti area parkir, gazebo, dan tempat istirahat, tanpa mengubah karakter alami pantai.

Selain daya tarik alam, kawasan sekitar Pantai Pink juga memiliki nilai sosial dan ekonomi yang penting bagi masyarakat lokal. Sebagian besar penduduk di Desa Sekaroh bekerja sebagai nelayan dan kini mulai terlibat dalam kegiatan pariwisata seperti penyewaan perahu, penyediaan kuliner laut, serta homestay sederhana bagi wisatawan. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan wisata ini mendukung penerapan konsep community-based tourism, di mana manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Dengan demikian, pariwisata di Pantai Pink tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan.

Dari perspektif keberlanjutan, pengembangan Pantai Pink perlu memperhatikan tata kelola lingkungan dan kesadaran wisatawan. Ancaman utama yang dapat muncul adalah penumpukan sampah plastik, eksploitasi sumber daya laut, serta potensi kerusakan terumbu karang akibat aktivitas wisata yang tidak terkontrol. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan yang menekankan pada edukasi wisatawan, pembatasan jumlah pengunjung, serta kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menjaga kawasan ini sebagai destinasi yang ramah lingkungan.

Dalam konteks pariwisata Lombok secara keseluruhan, Pantai Pink memiliki peran strategis sebagai ikon wisata pesisir yang memperkaya diversifikasi produk wisata daerah. Jika kawasan Mandalika dikenal dengan wisata modern dan olahraga, maka Pantai Pink menjadi simbol wisata alami yang mengutamakan keaslian dan ketenangan. Kombinasi antara keindahan alam, keunikan geologis, dan partisipasi masyarakat menjadikan Pantai Pink sebagai contoh nyata penerapan prinsip sustainable tourism development di kawasan pesisir.

Sebagai kesimpulan, Pantai Pink Lombok bukan hanya sekadar pantai dengan pasir berwarna indah, melainkan representasi dari harmoni antara alam, manusia, dan budaya lokal. Keindahan yang tersaji bukan hasil rekayasa, melainkan anugerah alam yang perlu dijaga melalui pengelolaan yang bertanggung jawab. Dengan mengedepankan konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan pariwisata yang berkelanjutan, Pantai Pink dapat terus menjadi salah satu permata pesisir Nusantara yang mengharumkan nama Lombok di mata dunia.

Gambar: Pantai Pink

Sumber: Pojoksatu.id

X

https://wa.me//6281775104411