Tak banyak yang tahu bahwa Lombok Utara, selain dikenal dengan panorama pantai dan kumpulan pulau-pulau kecil yang indah, juga menyimpan potensi pertanian yang unik. Di Dusun Jugil Timur, Desa Sambik Bangkol, tumbuh subur pohon-pohon kurma yang dikelola di Kebun Kurma Datu. Kebun tersebut kini mencuri perhatian, bukan hanya sebagai magnet wisata akhir pekan.
Rismareka, seorang petani lokal, mulai membudidayakan pohon kurma di Dusun Jugil Timur sejak 2018. Ia mengaku memulai usaha ini dengan keberanian dan semangat besar untuk mengembangkan tanaman kurma. Faktor alam pun mendukung: iklim setempat yang sesuai serta tanah berpasir hasil erupsi Gunung Samalas menjadi alasan mengapa kurma dapat tumbuh subur di kawasan ini. (Mustofa, t.t.)
Jenis kurma yang ditanam adalah Barehe dan Sukari. Barehe dikenal memiliki tekstur agak kering, daging lembut, rasa manis, dan ukuran lebih kecil. Sementara Sukari memiliki tekstur lebih lembut, sedikit lengket, dan cita rasa yang lebih manis. Keberhasilan Rismareka semakin mendapat pengakuan internasional ketika kebun ini meraih penghargaan dalam kontes kurma di Abu Dhabi pada November 2023.
Keunggulan kebun kurma ini tidak hanya pada kualitas buahnya, tetapi juga pada produktivitas yang tinggi. Satu pohon kurma mampu menghasilkan 10 hingga 29 tandan buah. Popularitasnya pun kian terbukti dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung setiap pekan. (RRI.co.id – Pesona Kebun Kurma di Lombok Utara yang Diburu Wisatawan, t.t.)
Untuk menikmati keindahan kebun kurma ini, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk. Sebagai gantinya, tersedia kotak donasi bagi siapa saja yang ingin memberikan sumbangan seikhlasnya. Melihat potensi besar yang dimiliki, kebun ini diharapkan dapat berkembang menjadi salah satu destinasi agrowisata unggulan di Lombok Utara sekaligus menjadi inspirasi bagi pengembangan wisata berbasis pertanian di daerah tersebut.