Kalau bicara soal destinasi bahari di Indonesia, mungkin pikiran kita langsung melayang ke Raja Ampat, Labuan Bajo, atau Bali. Tapi tunggu dulu di bagian timur Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Kabupaten Sumbawa, ada satu surga kecil yang jarang disebut tapi bikin jatuh hati sejak pandangan pertama yaitu Takat Sagele.

Takat Sagele terletak di perairan Labuan Aji, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Lokasinya sangat dekat dari pantai Desa Labuan Aji, hanya sekitar 15–30 menit menggunakan perahu motor. Ia muncul bak pulau mungil yang terapung, apalagi saat air laut surut atau menjelang pasang sore hari—waktu terbaik untuk melihat bentuknya yang unik.
Meski sering disangka hanya gundukan pasir biasa, Takat Sagele sejatinya adalah hamparan karang mati yang telah hancur menjadi serpihan halus, berpadu dengan pasir putih lembut. Tempat ini jadi semacam oasis kecil yang muncul di tengah laut, dan sering dijadikan tempat istirahat sejenak oleh para pelaut lokal maupun kapal wisata. (Rony A. Nugroho, 2017)

Jangan tertipu oleh ukuran Takat Sagele yang kecil. Justru di bawah permukaannya, terbentang dunia laut yang kaya akan kehidupan. Tempat ini sudah lama dikenal sebagai salah satu spot snorkeling dan diving terbaik di sekitar Pulau Moyo dan Sumbawa.
Meski sebagian terumbu karangnya mengalami kerusakan akibat aktivitas pengeboman ikan di masa lalu, keanekaragaman ikannya masih sangat luar biasa. Kamu bisa melihat berbagai spesies ikan berwarna-warni, berenang bebas di antara sisa-sisa karang.

Buat kamu yang nggak terlalu suka menyelam, tenang saja. Takat Sagele juga sangat cocok untuk kamu yang sekadar ingin menikmati keindahan laut, berjemur di pasir putih, atau bahkan hanya ingin berjalan kaki tanpa alas kaki di atas pasir lembutnya. Tempat ini juga jadi spot favorit untuk menikmati sunset di tengah laut, yang menutup hari dengan cahaya keemasan yang memantul di permukaan air.
Karena lokasinya berada di laut lepas, arus laut di sekitar Takat Sagele bisa sangat kencang, terutama di titik-titik tertentu. Snorkeling dan diving di sini disarankan untuk yang sudah berpengalaman atau setidaknya mahir berenang. Pastikan juga untuk selalu menggunakan pelampung dan mengikuti arahan dari guide lokal, demi keselamatan dan kenyamanan.

Perjalanan ke Takat Sagele umumnya dimulai dari Pelabuhan Labuan Aji. Kamu bisa menyewa perahu motor dari nelayan lokal atau ikut trip yang disediakan oleh operator wisata setempat. Biasanya sudah termasuk perlengkapan snorkeling dan makan siang. Kalau kamu berangkat dari Kota Sumbawa Besar, waktu tempuh menuju Labuan Aji sekitar 30–45 menit via darat, tergantung kondisi jalan. (Hayyan, 2024)

Takat Sagele bukan sekadar destinasi wisata laut. Ia adalah pengalaman—sebuah petualangan menuju titik sunyi yang mengingatkan kita betapa kaya dan indahnya negeri ini. Entah kamu seorang penyelam berpengalaman, pencari ketenangan, atau pelancong yang haus akan tempat-tempat baru yang belum banyak dijamah, Takat Sagele akan menyambutmu dengan ketulusan alamnya.
REFERENSI:
Rony Ariyanto Nugroho. (2017, April 7). Takat Segele, Pulau Supermini di Moyo. Kompas.com https://travel.kompas.com/read/2017/04/07/071200027/takat.segele.pulau.supermini.di.moyo?page=all.
Hayyan. (2024, Juni 28). Pulau Takat Sagele, Pulau Mungil di Sumbawa. Berita Mandalika. https://mandalika.pikiran-rakyat.com/travel/pr-2778264783/pulau-takat-sagele-pulau-mungil-di-sumbawa-ini-rute-sampe-biaya?page=all