FAMOUS

Air Terjun Ai’ Mual di Desa Bangkat Monteh, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, bisa dibilang salah satu hidden gem yang jarang disadari banyak orang. Padahal aksesnya cukup mudah sekitar 30 menit dari Kota Taliwang, namun suasana di sana terasa seperti dunia yang berbeda. Jalan menuju lokasi masih diapit pepohonan lebat dan udara khas pegunungan, memberi kesan alami dan tenang yang belum banyak tersentuh wisata massal. Saat pertama kali suara gemericik air terdengar di antara pepohonan, kamu langsung tahu kalau tempat ini menyimpan ketenangan yang sulit ditemukan di destinasi populer lainnya. Daya tarik utama Ai’ Mual ada pada bentuk air terjunnya yang bertingkat dengan bebatuan kapur keabu-abuan dan air jernih kehijauan yang memantulkan cahaya seperti kaca alami. Pemandangannya begitu fotogenik, tapi karena lokasinya belum terlalu banyak dipromosikan, suasananya masih sepi dan alami karena itulah yang membuatnya disebut sebagai “permata tersembunyi” di Sumbawa Barat. Banyak yang bilang, Ai’ Mual mengingatkan pada Air Terjun Mata Jitu di Pulau Moyo, hanya saja versi ini lebih tenang, tanpa keramaian turis, dan memberi ruang bagi siapa pun untuk benar-benar menikmati alam.

Selain keindahannya, kesederhanaan fasilitas di sekitar air terjun justru jadi bagian dari pesonanya. Ada warung kecil dan area duduk sederhana yang dikelola warga setempat, membuat suasananya terasa akrab dan tidak dibuat-buat. Orang-orang datang bukan karena promosi besar, tapi karena cerita dari mulut ke mulut tentang tempat yang airnya jernih, udaranya segar, dan tenangnya bikin lupa waktu. Ai’ Mual adalah tipe destinasi yang kamu temukan bukan karena viral, tapi karena rasa penasaran yang terbayar dengan pengalaman alami yang tulus.

Menariknya, pengelolaan Ai’ Mual masih melibatkan masyarakat lokal yang menjaga kebersihan dan kenyamanan area wisata dengan cara sederhana tapi efektif. Mereka juga menjadi pemandu tidak resmi bagi pengunjung yang baru pertama kali datang. Dari cerita mereka, nama “Ai’ Mual” sendiri berasal dari bahasa Sumbawa yang berarti “air tumpah” atau “air mengalir,” menggambarkan bentuk alirannya yang turun bertingkat seperti tumpahan dari dinding batu. Sentuhan lokal seperti ini yang bikin kunjungan ke Ai’ Mual terasa lebih hangat dan kamu bukan sekadar wisatawan, tapi tamu yang disambut di halaman rumah mereka sendiri.

Kalau kamu mencari tempat untuk benar-benar rehat dari hiruk pikuk, Ai’ Mual bisa jadi pilihan sempurna. Suara alam di sana seakan jadi musik latar alami, gemericik air, kicau burung, dan desir angin yang bertiup pelan di sela pepohonan. Banyak yang datang hanya untuk duduk diam, menikmati ketenangan, atau sekadar merendam kaki di air dingin sambil menyeruput kopi dari warung setempat. Tak perlu banyak agenda, karena di Ai’ Mual, keindahan dan ketenangan berjalan beriringan, memberi ruang bagi siapa pun untuk berhenti sejenak dan menikmati alam sebagaimana adanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X

https://wa.me//6281775104411