Bayangkan sebuah pantai yang masih alami, di mana pasir putihnya terasa seperti butiran merica di telapak kaki, air lautnya berwarna kehijauan seperti air pandan, dan barisan pohon kelapa bergoyang lembut dihembus angin laut. Itulah Pantai Oi Fanda, surga kecil yang tersembunyi di Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Nama “Oi Fanda” sendiri punya makna yang cantik. Dalam bahasa Mbojo, “Oi” berarti air dan “Fanda” berarti pandan. Begitu kamu melihat gradasi warna lautnya, kamu akan langsung paham kenapa pantai ini diberi nama itu. Warna hijau toskanya tampak berpadu sempurna dengan biru langit, menciptakan panorama yang bikin siapa pun betah berlama-lama.
Meski jalan menuju Pantai Oi Fanda belum sepenuhnya mulus dan beberapa bagian masih rusak dan menantang, namun semua perjuangan itu akan terbayar lunas begitu sampai di sana. Begitu menapakkan kaki di pasirnya yang lembut, kamu akan disambut suasana tenang dan udara segar khas pantai yang masih alami. Tidak banyak keramaian, tidak ada hiruk pikuk, hanya kamu, laut, dan suara ombak yang pelan memecah di tepi karang. (Atina, 2023).

Bagi pecinta aktivitas bawah laut, Oi Fanda juga menyimpan keindahan yang tak kalah memukau. Airnya yang jernih membuatmu bisa dengan mudah melihat terumbu karang berwarna-warni dan ikan-ikan kecil yang berenang bebas. Snorkeling atau diving di sini jadi pengalaman yang benar-benar menyegarkan jiwa. Sementara bagi yang mencari ketenangan, area camping di sekitar pantai adalah tempat sempurna untuk bermalam di bawah langit berbintang sambil menikmati api unggun bersama teman atau keluarga. (Ni Luh M.Y.P.S, 2022).
Pantai ini buka setiap hari mulai pukul 05.00 sampai 18.00 Wita. Tiket masuknya sangat terjangkau, cukup Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Fasilitasnya pun cukup lengkap untuk ukuran pantai alami: ada area parkir, gazebo, musala, warung, lahan piknik, dan toilet umum berbayar Rp 2.000. Namun, jika kamu berencana camping, ada baiknya membawa perlengkapan sendiri karena penyewaan alat masih terbatas.

Waktu terbaik untuk datang? Datanglah pagi-pagi untuk menikmati sunrise yang menembus lembut di antara perbukitan, atau sore hari saat matahari mulai turun perlahan dan langit berubah jingga keemasan. Kalau berkunjung saat musim hujan, kamu akan melihat bukit-bukit di sekitar pantai berubah menjadi hijau segar. Pemandangan yang benar-benar memanjakan mata.

Pantai Oi Fanda mungkin belum sepopuler destinasi lain di Bima, tapi justru di situlah letak pesonanya. Ia masih alami, tenang, dan penuh kehangatan alam yang jarang ditemukan di tempat wisata ramai. Jadi, kalau kamu sedang berencana ke Bima, sempatkanlah mampir ke Pantai Oi Fanda. Siapa tahu, di sanalah kamu menemukan tempat terbaik untuk benar-benar berhenti sejenak dan menikmati hidup.

REFERENSI:
Ni Luh Made Yari Purwani Sasih. (2023, Juli 22). Nikmati Panorama Pantai Oi Fanda di Bima Sambil Camping! detikBali. https://www.detik.com/bali/nusra/d-6834615/nikmati-panorama-pantai-oi-fanda-di-bima-sambil-camping.
Atina. (2023, Desember 18). Pantai Oi Fanda nan Eksotis di Bima, Jalannya Rusak Selama Puluhan Tahun. Tribun Lombok. https://lombok.tribunnews.com/2022/05/04/pantai-oi-fanda-nan-eksotis-di-bima-jalannya-rusak-selama-puluhan-tahun.